THE REPRESENTATION OF KEJAWEN VALUES IN THE SPATIAL ARRANGEMENT OF THE ALUN-ALUN: A COMPARATIVE STUDY OF THE ALUN-ALUN IN NGANJUK AND BLITAR

Authors

  • Nara Setya Wiratama Universitas Nusantara PGRI Kediri, Indonesia
  • Bagus Amirul Mukmin Universitas Nusantara PGRI Kediri, Indonesia
  • Yunita Dwi Pristiani Universitas Nusantara PGRI Kediri, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.19184/jhis.v9i1.53701

Keywords:

Kejawen; Simbolisme Ruang; Alun-Alun; Studi Komparatif; Modernisasi

Abstract

Alun-alun kota dalam tata ruang tradisional Jawa merepresentasikan nilai-nilai Kejawen, seperti keseimbangan kosmis, harmoni sosial, dan hubungan spiritual. Penelitian ini bertujuan menganalisis serta membandingkan representasi nilai-nilai Kejawen dalam tata ruang Alun-Alun Nganjuk dan Blitar. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi komparatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Proses analisis data dimulai dengan pengelompokan data, kemudian dilakukan perbandingan antara kedua alun-alun. Hasil analisis ini diinterpretasikan untuk memahami nilai-nilai Kejawen tetap terjaga atau mengalami perubahan. Analisis menggunakan pendekatan triangulasi untuk memastikan validitas dan reliabilitas temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alun-Alun Blitar masih mempertahankan elemen tradisional seperti tanah lapang, pohon beringin, dan hubungan spasial sakral. Sementara itu, Alun-Alun Nganjuk telah dimodernisasi sebagai taman kota, namun simbolisme Kejawen tetap terjaga melalui kedekatannya dengan Kantor Bupati, masjid, pusat pemerintahan, sekolah, lembaga pemasyarakatan, dan pusat perbelanjaan. Simpulan menunjukkan bahwa meskipun terjadi transformasi ruang akibat modernisasi, nilai-nilai Kejawen tetap terwakili dalam tata ruang kedua alun-alun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Basundoro, P. (2015). The Two alun-alun of Malang (1930–1960). Urban Studies Journal, 14(2), 117–134.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.

Handinoto. (1999). Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Jawa. Andi.

Hartono, S. (2005). Alun-alun dan Revitalisasi Identitas Kota Tuban. Journal of Architecture and Built Environment, 33(2), 48–59.

Khairurizal, U. (2015). Konsep Penataan Alun-alun Nganjuk Berdasarkan Persepsi Pengunjung. Universitas Brawijaya.

Kusliansjah, Y. K., & Malonda, A. (2019). Cultural Relations of the Alun-Alun Space and the Government Complex in Contemporary Java. Urban and Transit Planning Journal, 12(3), 145–159.

Kusuma, A. (2019). Transformasi Fungsi Alun-Alun sebagai Ruang Publik di Era Modernisasi. Jurnal Tata Kota Dan Permukiman, 7(2), 134–148.

Lombard, Denys. (2005). Nusa Jawa Silang Budaya : Jaringan Asia. Gramedia Pustaka Utama.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. SAGE Publications.

Moleong, L. J. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Pratama, A. P., Wiratama, N. S., & Budiono, H. (2023). The Israel-Palestine Sovereignty Struggle: A Historical Review Based On Territorial Claims. Jurnal Historica, 7(2), 191–207.

Santoso, J. (2008). Arsitektur Tradisional Jawa: Kosmologi, Struktur, dan Makna Simbolik. Gadjah Mada University Press.

Santoso, J. (2021). Filosofi dan Tata Ruang Alun-Alun dalam Tradisi Kejawen. Jurnal Arsitektur Jawa, 7(1), 101–120.

Saputro, M. F. B., Sugiyanto, S., Puji, R. P. N., Soepeno, B., Triyanto, J. R., & Prasetyo, G. (2022). Puhsarang Church As a Religious Tourism Object in Kediri District 1999-2015. Jurnal Historica, 6(1), 98–111.

Setyowati, E., & Prihatmaji, N. R. (2017). Sustainability of Public Space Based on Cultural Context: Study of Javanese Town Square (Alun-Alun). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 99(1).

Shashangka, D. (2014). Induk Ilmu Kejawen: Wirid Hidayat Jati. Dolphin.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Alfabeta.

Suroso, B., & Rahayu, M. (2019). Persepsi Masyarakat terhadap Integrasi Cerita Rakyat dalam Seni Tradisional. Jurnal Seni Dan Budaya, 8(1), 78–85.

Wiratama, N. S., Budiono, H., Budianto, A., & Afandi, Z. (2024). The Symbolism of Love in the Story of Panji Asmarabangun and Galuh Candrakirana as a Cultural Identity of Kediri : A Textual Study and Interpretation. 2(2), 207–214.

Wiratama, N.S., H. B. (2024). Pendampingan Sendratari Bujang Ganong Prakoso Sebagai Pengembangan Cerita Panji Di Sanggar Satrya Buwana Jaya Kediri. Jurnal Pengabdian Indonesia, 2(2), 448–459.

Downloads

Published

2025-06-16

Issue

Section

Articles